Brebes, dalam dunia persilatan pendekar adalah orang yang gagah berani memiliki keahlian dalam seni bela diri dan menggunakan keahliannya tersebut untuk membela kebenaran, membela orang lemah dan tertindas, atau menegakkan keadilan dengan menentang sebuah kekuatan penindas.
Sementara kalau di dapur umum Pramuli khusus lansia dan balita yang ada di desa Mendala Sirampog, pendekar adalah para anggota Pramuka yang dengan giat bahu membahu melaksanakan kegiatan di dapur umum untuk membantu warga masyarakat terdampak bencana tanah bergerak.
Jadi kalau ditanya berapa banyak pendekar yang ada di dapur umum Pramuli, jawabannya tentu banyak sekali, kakak kakak Andalan Cabang, kakak kakak Pelatih, kakak kakak dari 17 Kwarran, DKC dan juga DKR mereka dengan sukarela membantu saudara saudara kita yang tengah dirundung duka, mereka semua adalah pendekar
Setelah hampir satu bulan Pramuli Kwarda Jateng dan Pramuli Kwarcab Brebes membuka dapur umum khusus lansia dan balita, tanggal 17 Mei kegiatan itu akan diakhiri, bersamaan dengan mulai pindahnya para pengungsi dari tenda pengungsian ke hunian sementara (huntara).
Nah, diakhir rangkaian kegiatan dapur umum Pramuli di desa Mendala, kami coba angkat 4 pendekar dari sekian pendekar di dapur umum Pramuli.
Yang pertama kak Nurokhim, S.Pd.M.Pd. anggota korp Pelatih Kwarcab Brebes dan telah lulus mengikuti Kursus Pelatih Lanjutan (KPL). Kak Rokhim yang kesehariaan adalah guru dan Pembina di MTs Muhammadiyah Sirampog sejak peninjauan awal pengurus Pramuli Kwarcab Brebes, kemudian survey lokasi oleh tim Pramuli Jawa tengah, hingga selama pelaksanaan dapur umum, selalu giat dan berperan aktif. Hal itu tidak mengherankan karena kakak Pembina yang senantiasa berpenampilan kalem ini, sudah sejak beberapa tahun lampau selalu aktif dalam kegiatan Pramuli Kwarcab Brebes, sedikit bicara banyak bekerja itu mungkin pas untuk menyebut pendekar yang pertama ini
Yang Kedua, kak May Merita, S.Pd., anggota Pelatih Pusdiklatcab Brebes yang juga Andalan Cabang Urusan Pembinaan Anggota Muda Puteri, kak May yang guru sekolah dasar di Bumiayu mungkin salah satu pengurus Kwarcab Brebes yang kehadirannya di dapur umum Pramuli paling banyak, disamping Ketua Pramuli Brebes, kak Kustoro Why yang selalu Stanby di lokasi. Kak May yang orangnya ceria senantiasa mencoba menebarkan kebahagiaan khususnya bagi anak anak dan lansia, dengan mengajak menyanyi, menari dan permainan lainnya, di sini senang di sana senang itu mungkin sebutan yang pas untuk pendekar kita yang kedua
Yang ketiga, kak Drs. Rudiyanto, Andalan Cabang Urusan Siaga Bencana yang kesehariannya adalah Kepala SMP Negeri 01 Sirampog Brebes, sebelum dapur umum Pramuli didirikan, kak Rudi yang Ancu Siaga Bencana sudah menyambangi dan menyalurkan bantuan untuk warga terdampak bencana di empat pedukuhan di desa Mendala. Kak Rudy dengan Ketua Pramuli Kwarcab Brebes, kak Kustoro Why yang atur strategi di lapangan agar dapur umum Pramuli bisa menjaga mutu menu yang disajikan. Bukan lantaran kak Rudy berdinas di Sirampog sehingga aktif di dapur umum Pramuli, tapi kak Rudi yang piawai melukis ini memang orang yang ulet dan suka tantangan, segala masalah atau tugas dijalani dengan enjoy dan keiklasan, iklas bhakti bina bangsa mungkin sebutan yang pas buat pendekar ketiga kita ini.
Yang keempat kak Winoto Hari Prastowo, M.Pd, Ka. Kwarran Sirampog, sebagai Kwarran yang mencakup wilayah Mendala yang terkena bencana, tentu kak Winoto tak bisa tinggal diam selalu meninjau lokasi dan memantau serta terjun langsung dalam pelaksanaan dapur umum Pramuli, kak Winoto yang juga kepala sekolah ini mengomandani andalan ranting di serampog yang para Penegak Pandega melalui DKR untuk jangan lelah berbuat kebaikan menolong saudara saudara yang tengah menderita, rela menolong dan tabah itu mungkin sebutan untuk kak Winoto
Bencana tanah bergerak di desa Mendala kecamatan Sirampog adalah sesuatu yang menimbulkan penderitaan, banyak warga yang kehilangan tempat tinggal dan harta kekayaan lainnya, namun dari semua itu ada sesuatu yang didapat oleh Kwarcab Brebes, yakni anggota Pramuka Brebes mempunyai kepedulian yang tinggi kepada sesama, hal itu tentu perlu diapresiasi, ungkapan Ketua Pramuli, kak Kustoro Why mungkin mewakili hal itu.
“ selaku ketua Pramuli saya berterima kasih kepada kakak kakak semua, pengurus Kwarcab Brebes, kakak kakak Pelatih, Kwarran se- Kwarcab Brebes, Penegak dan Pandega serta semuanya saja yang telah dengan suka rela bahu membahu melaksanakan kegiatan dapur umum Pramuli Kwarda Jateng dan Kwarcab Brebes, panjenengan semua pendekar “ demikian ungkap kak Kustoro Why. – (lkm)