Ketika kegiatan Pesta Siaga tingkat Kwarda Jateng tahun 2025 yang baru lalu, di “taman rangking satu”, ada satu pertanyaan yang sebagian besar salah dalam menjawab, pertanyaannya, benar atau salah, Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah bapak Pandu Indonesia, rata rata menjawab “benar”, jawaban “benar“ untuk pertanyaan itu adalah salah, karena Bapak Pandu Indonesia adalah KH. Agus Salim
Apa peran KH. Agus Salim dalam kegiatan kepanduan di Indonesia sehingga beliau disebut sebagai Bapak Pandu Indonesia ?
Sejarah kepanduan di Indonesia mencatat, pendiri pertama kegiatan kepanduan di Indonesia adalah Mangkunegara VII yang memprakarsai berdirinya Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) di Surakarta pada tahun 1916.
Agus Salim adalah salah satu pendiri “Syarikat Islam Afdeling Padvinderij” yang didirikan pada tahun 1923 dan aktif didalamnya, nama “Syarikat Islam Afdeling Padvinderij” kemudian oleh KH. Agus Salim diganti dengan nama “Syarikat Islam Afdeling Pandu” dan dikenal dengan sebutan SIAP.
Karena beliau orang pertama yang menggunakan istilah atau kata “Pandu” untuk menggantikan kata “Padvinder” dan kata “Padvinderij” diganti dengan kata “Kepanduan” itulah yang membuat beliau mendapat sebuatan sebagai Bapak Pandu indonesia
Peran KH. Agus Salim dalam kegiatan kepanduan di Indonesia tentu tidak hanya sebatas mengganti kata Padvinder menjadi Pandu, beliau juga turut berperan dalam pembentukan Panitia Gerakan Pramuka bersama Sri Sultan Hamengkubuwono IX pada 9 Maret 1961, yang bertujuan untuk menggabungkan berbagai organisasi kepanduan di Indonesia.
Pada tahun 1964 K.H. Agus Salim sangat berperan dalam penyelenggaraan kegiatan yang merupakan salah satu kegiatan penting dalam gerakan kepanduan yakni perkemahan Satya Dharma.
Agus Salim adalah tokoh yang peduli terhadap pendidikan kepanduan di Indonesia, khususnya pada masa kolonial.- (lkm)