Sirampog, jumat 2 mei 2025 pkl. 06.15 WIB, udara sejuk langit terlihat cerah, kendaraan satu dua mulai terlihat melintas, sarapan pagi untuk lansia dan balitapun sudah siap disajikan, kakak kakak Pembina dan adik adik penegak dengan sigak menyiapkan semuanya,kini saatnya sarapan pagi.
Dari toa Pos Induk diumumkan untuk para lansia dan balita sarapan pagi sudah siap, adik adik penegak lalu mulai membagikan menu sarapan pagi itu, tapi para lansia yang menerima tidak sesemangat kemarin kemarin, terlihat ada keengganan.
Saya mencoba berdialog dengan mereka, saya tanyakan apa masakan kurang enak, atau menunya tidak variatif, mereka menjawab masakannya cukup enak, menunya pun bervariatif, tapi kenapa mereka terlihat kurang semangat, itu yang lalu saya tanyakan pada mereka, salah seorang dari mereka lalu menjawab
“ kami mulai merasa bosan bu, sudah dua minggu kami tinggal di tenda, jujur kami masih merasa kehilangan bu, ya rumah, ya barang barang, biasanya sore hari atau malam hari kami bisa ngobrol di teras rumah sekarang sudah tidak bisa lagi “
Mungkin anak anakpun demikian mereka mulai merasa jenuh, kalau ke ibu ibu para lansia, saya ngobrol dengan mereka agar mereka bisa iklas atas cobaan yang menimpa, sedang ke anak anak balita saya ajak mereka bermain, dan kakak Pembina yang lain ada yang mendongeng, demikian adik adik Penegak mengajak para balita bernyanyi, agar mereka senang dan bisa sejenak melupakan derita, sehingga mereka mau makan dengan lahap dan itu penting, agar mereka tetap sehat
Bencana tanah longsor yang terjadi di Mendala Sirampog, seperti bencana bencana alam yang terjadi lainnya, penanganannya tidak sisimpel teori, diberi tenda, di beri makan sudah cukup , tapi lebih dari itu mereka perlu sentuhan hati, yang tua merasa banyak kehilangan yang anak anak mungkin ada trauma pada mereka
Melihat anak anak mulai mau makan dengan lahap, ada rasa bahagia yang saya rasa, mungkin besok atau lusa, teman teman Pembina, teman teman Pelatih bisa menengok ke Mendala mengajak anak anak bermain game Pramuka, agar mereka bisa tertawa, agar mereka mau makan dengan lahap
Melihat anak anak mulai mau makan dengan lahap, ada rasa bahagia yang saya rasa, semoga mereka sehat dan kuat. Lalu saya berkemas siap siap berganti tugas tapi wajah anak anak kecil desa Mendela masih saja terbayang, tiba tiba saya teringat lagu “anak desa “
“Kami anak-anak yang ada di desa ini
Berjanji untuk meneruskan cita-cita bangsa
Membangun negeri tempat ku dibesarkan
Oleh ayah bundaku tercinta “