PUISI PUISI MIFTAKHUL JANNAH

banner 120x600
banner 468x60

BUMIAYU NAN AYU

 

Alunan gemericik Sungai Keruh

Membangunkan kota yang tak pernah luruh

Gunung Slamet gagah menjulang

Menyimpan kewibawaan tak lekang

Tetap aman memberi penghidupan

Tiap butir tanah menyimpan hara

Melimpahi kesuburan merata

Hamparan permadani kuning

Penyedia logistik tak pernah kering

Butir-butir padi bernas

Menjadi nasi lezat mengepul panas

Mengusir lapar yang mengganas

 

Kereta malam memecah kesunyian

Meniti penuh hati di jembatan

Sakalimabelas begitu melegenda

Bangunan tua kokoh cagar budaya

Tiang-tiang batu kokoh menyangga

Bukti kolonial Belanda pernah berjaya

Mengerahkan sistem kerja paksa

Tak terhitung korban harta dan nyawa

Seiring nyaring di malam hening suara peluit

Mengantar kepergian ular besi roda berderit

Suara iringan langgam Jawa

Di Tepinya Sungai  Serayu menyeka jiwa

Membuat malam serasa terjaga

 

Bumiayu nan ayu

Kota kecil prasarana tercukupi

Lokasi jauh sana-sini mendidik mandiri

Bangunan megah membuatmu sumringah

Gepap gempita berduyun mengharap berkah

Kotamu menggeliat  tak pernah mati

Siang berpacu mengumpulkan pundi

Malam temaram pertukaran rupiah tak henti

Aneka kuliner memanjakan lidah

Produk holtikultura melimpah ruah

Azan subuh mengalun syahdu

Dari masjid agung bertabuh talu

Menggulirkan nuansa spiritual

Menggembleng iman kuatnya mental

Menjadi peredam nafsu duniawi

Akan identitas kotaamu yang islami

Bumiayu

Teruslah kau berkembang

Aset-asetmu membuka peluang

Mendulang potensi yang terkubur

Agar terwujud hidup mapan dan makmur

Aamiin

 

Bumiayu, 09092022

 

 

 

ANGIN KUMBANG MEMINANG SIUNG BAWANG

 

Gunung Kumbang tegak di awang

Penuh kharisma gagah menjulang

Menatap ke ujung barat daya

Terasa jiwa penuh gelora

Tersembunyi khasanah situs Gunung Sagara

Menggores  seribu kisah anak manusia

Terajut  cerita dari masa ke masa

 

Di ufuk sebelah timur sana

Gunung Slamet begitu  mempesona

Pakubumi Brebes begitu agung

Melingkari bumi gemah ripah memayung

Di ufuk barat  berseri

Gunung Kumbang memaku bumi

Menjadi benteng alam kuat memagari

Memberi penghidupan tak pernah henti

 

Saat Juli memanggang semesta raya

Angin  Gunung Slamet bagian utara

Berhembus  melintasi Gunung Kumbang

Turun ke lembah menuju pematang-pematang

Menjadi penanda waktu menanam bawang

Petani penuh geliat memanggul senjata

Bertarung  menggempur tanah  hara

Dan siung kecil yang tertancap

Tersiram  doa yang terus terucap

Mengharap suing kecil beranak pinak

Meraup rezeki yang berserak

 

Angin Gunung Kumbang meniupkan rindu

Akan suing merah yang bergoyang syahdu

Terpinang oleh desah sang bayu

Putik- putik ayu tersiram benang sari

Terangguk-angguk berbinar menari

Penyerbukan menjadi sempurna

Kala mentari bersimbah sinar membara

Menyiram denting fotosintesa

Siung  Bimapun menebar aroma

 

Bila ngin kumbang telah melabuhkan pinangan

Bawang merahpun  bersolek menebar kecantikan

Siung-siung bernas  merah menggelembung

Menjadi asa yang terus menggaung

Pada peluh yang mengguyur punggung

Pada jemari lincah sibuk menyiang

Tergurat akan sejuta harapan

Akan panen raya tersampaikan

Brebes kotamu melegenda

Bawang merahmu beraroma harum

Semoga akan selalu tersenyum

Bersama asa yang terus terangkum

Aamiin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *