SEKOLAH DARURAT TK ABA MUHAMMADIYAH DUKUH KRAJAN MENDALA

banner 120x600
banner 468x60

Tujuan pendidikan nasional di Indonesia, seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan ini mencakup pengembangan intelektual, spiritual, moral, sosial, dan emosional peserta didik, dengan fokus pada pembentukan karakter dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi warga negara yang baik dan produktif

Melihat betapa pentingnya Pendidikan bagi peserta didik yang dalam hal ini adalah generasi muda yang merupakan generasi masa depan, maka Pendidikan senantiasa diupayakan untuk bisa terus berlangsung, bahkan dalam kondisi darurat, seperti yang terjadi di desa Mendala yang terkena bencana alam tanah bergerak.

Hal inilah yang mungkin menjadi dasar pemikiran Taman Kanak Kanak ABA Krajan  Desa Mendala yang berada dalam naungan Lembaga Pendidikan Muhammadiyah kabupaten Brebes, untuk tetap menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar bagi siswa siswinya.

Dusun Krajan atau pedukuhan Krajan adalah merupakan satu dari empat pedukuhan di desa Mendala yang terkena bencana tanah bergerak, namun kebutuhan pendidikan bagi anak anak tetap dibutuhkan, karenanya TK ABA berusaha untuk tetap bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Dengan menggunakan tenda yang didirikan oleh tim  Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) kegiatan belajar TK ABA Krajan Mendala bisa tetap berlangsung, lokasi sekolah darurat TK ABA yang menggunakan tenda tersebut berada di tempat yang insya Alloh aman sekitar 300 meter dari lokasi awal

Keceriaan siswa siswi saat mengikuti kegiatan sekolah tetap nampak dan itu tentu hal yang menggembirakan, karena tujuan pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) disamping untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh, terutama dalam aspek fisik, kognitif, emosi, sosial, dan bahasa, juga dengan tetap terjalinnya komunikasi dan interaksi antar peserta didik akan dapat memberikan kegembiraan, dan dalam kondisi kedaruratan seperti yang terjadi di desa Mendala akan bisa mengurangi trauma yang diakibatkan dari bencana alam yang mereka alami.- (why)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *