SEMAPHORE

banner 120x600
banner 468x60

Semaphore adalah metode komunikasi visual menggunakan bendera atau sinyal tangan untuk menyampaikan pesan, yang diciptakan oleh seorang  insinyur Prancis bernama Claude Chappe pada tahun 1792, atau 43 tahun sebelum Samuel Finley Breese Morse menciptakan sandi Morse.

Pada saat itu, semaphore tidak menggunakan bendera seperti saat ini, tetapi menggunakan kayu berukuran besar yang bentuknya menyerupai lengan.Kayu ini dipasang di atas menara-menara tinggi yang jaraknya 5-10 mil atau sekitar 8-160 km antara satu menara dengan menara lainnya. Di setiap menara ditempatkan satu signaller sebagai operator dan teleskop sebagai alat bantu untuk melihat pesan yang dikirimkan signaller lain dari jarak jauh.

Semaphore diciptakan dengan tujuan untuk komunikasi militer, memungkinkan transmisi pesan antara lokasi yang berjauhan dengan cepat dan efisien.  Claude Chappe berhasil membangun jaringan semaphore yang menghubungkan berbagai kota di Perancis, yang memungkinkan pesan dikirimkan dengan cepat melintasi jarak yang jauh.

Semaphore kemudian juga digunakan sebagai metode komunikasi antar kapal, karena dianggap lebih aman daripada komunikasi radio yang bisa disadap. Sistem semaphore juga digunakan sebagai sinyal untuk kereta api, dengan tiang dan lengan yang berputar untuk memberikan informasi kepada masinis.

Meskipun sistem semaphore sangat inovatif pada masanya, namun dengan ditemukannya sandi morse oleh Samuel Finley Breese Morse pada tahun 1835 serta berkembangan teknologi telegraf kabel akhirnya membuat semaphore tidak lagi digunakan secara luas dalam komunikasi militer dan negara.

Di kegiatan  Kepramukaan di Indonesia semaphore menjadi salah satu keterampilan yang diajarkan dalam gerakan Pramuka, terutama dalam kegiatan perkemahan.

Dalam kegiatan Pramuka semaphore adalah   bahasa isyarat dengan menggunakan dua buah bendera dengan ukuran 40×40 cm. Warna bendera semaphore beragam, tetapi yang paling sering digunakan adalah warna merah dan kuning.

Bagi anggota Pramuka Semaphore bermanfaat sebagai salah satu cara untuk melakukan komunikasi jarak jauh para anggota pramuka, sehingga anggota pramuka tetap dapat berkomunikasi dari jarak jauh, meski sedang berkemah di wilayah yang susah sinyal, seperti desa terpencil atau gunung.- (lkm)

 

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *